Penelitian ilmuan dalam mengungkap sejarah nenek moyang bangsa Australia melalui DNA rambut.
penelitian leluhur bangsa australia lewat dna rambut

Advertise

KODE IKLAN DISINI

Safe Link Converter

Encrypting your link and protect the link from viruses, malware, thief, etc!
Made your link safe to visit.





How to use our tool:

  1. Click on How To Use menu above.
  2. Click on the code and CTRL + C on your keyboard.
  3. Paste the code in your HTML blog theme before the </body>.
  4. Save your HTML blog theme. you are done!
  5. Now, your blog's outbound links was encrypted!

Advertise

KODE IKLAN DISINI

Your link show here



Advertise

KODE IKLAN DISINI



Beberapa sampel rambut yang diambil dari orang-orang Aboriginal (nenek moyang Australia) menunjukkan bukti kuat bahwa dulu pernah ada imigrasi menuju Australia yang terjadi sejak 50.000 tahun yang lalu. Ini merupakan imigrasi tertua di dunia.

Imigrasi ini menyebar dengan sangat cepat dan menjadi penentu penyebaran ras di Australia.

Penelitian ini mengambil bahan-bahan yang telah diambil para ilmuwan melalui ekspedisi berkelanjutan pada tahun 1920 hingga 1960-an.

Mereka menjelajahi dunia hingga ke Australia untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang Aboriginal.

Para ilmuwan ini merekam film dan suara, gambar, alat berburu, upacara tradisional, lagu daerah, serta mengambil bukti-bukti fisik lainnya yang dapat dipertimbangkan untuk mengukur kejelasan misteri nenek moyang Australia.

Koleksi dari bukti penelitian yang dilakukan oleh Board for Anthropological Expeditions tersebut telah disimpan dengan sangat aman di Museum Australia Selatan.

Kumpulan koleksi tersebut juga sangat akurat, bahkan dianggap sebagai koleksi antropologi terbaik tentang manusia pribumi di seluruh dunia.

Nah, di dalam museum, ada bagian koleksi orang-orang pribumi Australia yang dijaga keamanannya dengan sangat ketat.

Bukti itu tak lain berisi potongan rambut mereka. Di sana, rambut para Aboriginal hanya dapat diteliti dengan izin khusus karena mengandung bukti terkuat tentang keberadaan para Aboriginal tersebut.

Potongan-potongan rambut mereka ternyata mengandung keragaman genetik dari garis keturunan yang juga dimiliki oleh orang-orang asli Eropa.

Saking pentingnya, detail data tentang Aboriginal ini dikoleksikan secara berurutan dalam map yang digabungkan dengan beberapa generasi sebelumnya.

Ini memungkinkan para peneliti untuk merangkai ulang sejarah dengan melihat data sebelumnya lalu menghubungkannya dengan data yang baru ditemukan dari generasi terbarunya.

Berita science lainnya : Rat Park, Bukti Penyangkalan Teori Kecanduan

Mengumpulkan Kepingan Sejarah Australia


Penelitian ini pun kemudian dilakukan dengan menghubungkan sejarah dari masing-masing data yang ditemukan tentang orang-orang pribumi asli Australia, dari generasi ke generasi.

Tingkat keberhasilan penelitian ini pun semakin besar dengan bantuan beberapa keluarga Aboriginal asli dan komunitasnya. Orang-orang ini didapat dari Aboriginal Family History Unit dari Museum Australia Selatan.

Caranya adalah dengan meletakan dan menghubungkan donor asli Aboriginal yang masih ada hingga saat ini, atau donor dari keturunan dan sesepuhnya.

Tim peneliti menghabiskan waktu hingga berhari-hari untuk tinggal bersama pada setiap komunitas atau keluarga Aboriginal asli. Para peneliti berbincang satu sama lain bersama anggota keluarga Aboriginal tentang penelitian mereka.

Mereka membahas mengenai keuntungan apa yang akan didapatkan dari penelitian genetik ini. Mereka juga menjelaskan kenapa hasil penelitian tidak boleh digunakan untuk mengklaim kepemilikan tanah (sebagai bekas tempat tinggal mereka dulu).

Para Aboriginal pun merespons mereka dengan sangat baik. Dari hasil perbincangan, para peneliti mendapat respons yang memberi “lampu hijau” tentang anggota keluarga Aboriginal yang dulu terpisah agar dapat bersama kembali.

Hasil Penelitian


Orang Australia pertama yang datang ke benua Australia, secara kolektif, disebut sebagai Sahul. Nama ini didapat dari data-data yang menunjukkan hubungan Australia dengan New Guinea.

Lalu, Teluk Carpentaria dulunya adalah danau air tawar yang merupakan tempat menarik pada zamannya. Ini yang membuat nenek moyang Australia ingin berimigrasi ke Australia.

Sekali lagi, garis keturunan genetik yang telah diteliti menunjukkan bahwa populasi Aboriginal pertama bertempat tinggal di dua tempat yang berbeda. Yang satu searah jarum jam, dan satunya lagi berlawanan arah jarum jam. Mereka menetap tak lebih dari 2000 sampai 3000 tahun, hingga saat ini.

Setelah itu, populasi Aboriginal pertama tersebut semakin terpecah ke dalam wilayah yang lebih spesifik. Lalu sebagian kecil dari mereka menetap dan berpindah-pindah tempat tinggal. Kemudian kembali bertahan hingga 50.000 tahun lamanya di Australia.

Misteri sejarah dari nenek moyang Australia terpecahkan melalui bantuan DNA yang terdapat dalam potongan rambut yang masih tersedia sampai sekarang.

tac tic tec no

TAC TIC TEC NO

Menyajikan informasi teknologi terbaru dari berbagai jenis bidang ilmu dengan lebih lengkap dan menarik..

Post A Comment:

0 comments: