Penelitian Misteri Perut Bumi

Para ilmuwan memiliki penjelasan terbaru tentang alasan kenapa inti Bumi selalu memiliki sifat tetap. Terlepas dari panasnya yang lebih panas dari permukaan Matahari. Ini menunjukkan, ternyata ini berasal dari arsitektur atom yang mengkristalkan bola besi di pusat (inti) Bumi.

Para peneliti memiliki asumsi bahwa inti Bumi ini berada di kondisi atom yang belum pernah terlihat. Kondisi atom ini menahan temperatur dan tekanan yang ditemukan di dalam dan di tengah-tengah planet kita. Jika ini benar, maka ini bisa memecahkan sebuah misteri bagi para ilmuan selama beberapa dekade.

Sebuah tim dari KTH Royal InstituteOf Technology in Sweden pernah menggunakan Triolith, yang merupakan salah satu super komputer terbesar di Amerika Serikat.

Superkomputer terbesar ini digunakan untuk menyimulasikan proses atom apa yang terjadi sekitar 6,400 kilometer di bawah kaki kita – di dalam inti Bumi ini.

Dengan logam apa pun, struktur berskala atom di dalam besi yang berubah bergantung pada temperatur dan tekanan ruangannya. Di dalam ruangan dengan temperatur dan tekanan yang rendah, besi berada di dalam sesuatu yang disebut sebagai fase body-centered-cubic (BCC). Sedangkan di dalam temperatur dan tekanan yang tinggi, semuanya berganti menjadi fase hexagocal-close-packed (HCP).

Istilah-istilah teknik yang rumit ini menjelaskan bahwa pengaturan dari atom yang berada di dalam logam, berubah dan memengaruhi kekuatannya dan hal-hal lain di dalamnya, yang menentukan inti tersebut padat atau cair.

Sampai sekarang, inti Bumi masih dianggap padat dan tetap, seperti besi yang mengkristal dalam inti Bumi, dengan sistem fase hexagocal-close-packed (HCP), karena kondisinya sangat-sangat tak stabil jika itu adalah body-centered-cubic (BCC).

Penelitian terbaru menjelaskan, kemungkinan soal kondisi lingkungan dalam inti Bumi atau inti planet lainnya, dapat menguatkan aturan body-centered-cubic (BCC).

Di bawah kondisi dalam inti Bumi, besi BCC menunjukkan struktur dari difusi atom yang belum pernah diobservasi sebelumnya,” kata salah satu penelitinya, Anatoly Belonoshko.

Fase BCC ini berjalan dengan moto: ‘Apa yang tak membunuhku membuatku lebih kuat.’ Ketidakstabilan membunuh fase BCC dengan temperatur rendah, namun membuat fase BCC lebih stabil saat temperatur menjadi tinggi.

Anatoly Belonoshko mengibaratkan aktivitas atom ekstrem tentang besi yang ada di dalam inti Bumi, seperti kartu yang dikocok dalam sebuah kotak dengan sangat cepat.

Info sains layak baca : Karakter Obi-Wan 'Star Wars' Menginspirasi Penemuan Teknologi Hologram

Atom-atom seolah sebagai kartu-kartu yang sedang dikocok dengan sangat cepat karena tekanan yang tinggi dan temperatur yang tinggi, sehingga kotak kartunya tetap utuh, terlepas dari kocokan yang sangat cepat.

Kocokan-kocokan semacam ini sangatlah unik. Maksudnya, yang telah lama diamati, ada sekitar 3.5 jutaan kali kocokan. Di samping itu, temperaturnya sekitar 6000 derajat Celcius (10800 Farenheit). Ini lebih panas ketimbang temperatur di permukaannya saja.

Data-data ini berasal dari Triolith, super komputer yang dijelaskan di atas, yang menunjukkan bahwa ada 96 persen dari inti Bumi, yang tampaknya dibuat oleh besi. Dibuat oleh besi-besi yang jauh lebih padat dari yang dikira.

Besi-besi yang dianggap bahan inti Bumi ini disertai dengan nikel dan elemen terang lainnya. Keseluruhan bahan-bahan ini yang dianggap sebagai bahan inti Bumi yang super duper panas itu.

Ada misteri lain dalam sains. Misteri tersebut adalah alasan yang belum pasti tentang gelombang seismik, yang berjalan jauh lebih cepat antara kutub hingga ekuator – sebuah fitur yang secara teknis disebut sebagai anisotropi.

Para peneliti mengatakan bahwa aktivitas dari besi BCC di bawah kondisi yang hebat di dalam inti Bumi yang cukup untuk membuat efek anisotropik dengan skala yang besar. Ini berarti membuka jalan baru untuk para ilmuan dalam memprediksi masa depan.

Ada satu hal yang perlu kita ingat. Hipotesis-hipotesis ini didasari oleh simulasi yang spesifik tentang pergerakan internal Bumi, dan memisahkan tim peneliti dalam menjalankan model-model yang berbeda berdasarkan kalkulasi yang berbeda-beda.

Ini dapat berakhir dengan hasil yang tak sesuai dengan kesimpulan yang diharapkan. Sampai kita dapat mengetahui pergerakan apa yang ada di inti Bumi, kita tak akan mungkin bisa 100 persen yakin bahwa hitungan tersebut benar.

Namun penelitian semacam ini penting untuk dilakukan, terlepas dari tantangan yang ada. Karena sedikit saja kita tahu soal apa yang ada di dalam Bumi, kita dapat membuat prediksi yang lebih tepat soal apa yang akan terjadi di Bumi.

tac tic tec no

TAC TIC TEC NO

Menyajikan informasi teknologi terbaru dari berbagai jenis bidang ilmu dengan lebih lengkap dan menarik..

Post A Comment:

0 comments: